PENGERTIAN, JENIS-JENIS, SERTA PROSES DAN AKIBAT DARI MIGRASI
Pengertian Migrasi
Jika di artikan secara umum adalah suatu perpindahan
penduduk dari satu daerah ke daerah yang lain yang hal ini di lakukan bertujuan
untuk tinggal di daerah yang baru tersebut. Untuk sifatnya sendiri bisa
sementara atau menetap selamanya. Karena dalam hal tujuan dari migrasi adalah
menetap, sehingga segala keperluan administrasi orang yang melakukan migrasi
tersebut harus di perbarui di sesuaikan dengan tempat tinggal yang baru di
antaranya seperti KTP, KK (Kartu Keluarga) dan lain sebagainya.
Jenis-jenis migrasi:
Migrasi Lokal (Nasional)
Migrasi lokal (nasional) yaitu
perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam satu negara.
Bentuk-bentuk migrasi lokal dijabarkan sebagai berikut :
- Sirkulasi
Sirkulasi
merupakan perpindahan penduduk yang tidak menetap, bamun ada juga yang menetap
atau tinggal sementara waktu di daerah tujuan. Berdasarkan intensitas waktunya,
sirkulasi bisa dibedakan ke dalam jenis-jenis berikut ini :
- Sirkulasi Harian, perpindahan penduduk suatu daerah ke daerah lain yang dilakukan pada pagi hari dan kembali pada sore atau malam harinya (tanpa menginap). Pelaku sirkulasi ulang-alik ini disebut dengan penglaju atau komuter.
- Sirkulasi Mingguan, perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain pada awal pecan dan akan kembali pada akhir pekan.
- Sirkulasi Bulanan, perpindahan penduduk dari suatu daerah lain yang dilakukan sebulan sekali. Sirkulasi bulanan terjadi jika jarak tempuh antardaerah relative jauh, sehingga dianggap tidak efektif baik segi waktu maupun biaya jika melakukan sirkulasi harian atau mingguan.
- Urbanisasi
Urbanisasi
ialah perpindahan penduduk dari desa ke kota dalam satu pulau. Biasanya,
urbanisasi sifatnya menetap jadi jumlah penduduk suatu kota yang dituju ataupun
jumlah penduduk di desa yang tinggalkan.
Faktor
pendorong urbanisasi yaitu :
- Tidak ada lapangan pekerjaan yang memadai di luar sektor pertanian.
- Lahan pertanian sempit.
- Upah tenaga kerja yang rendah.
- Sarana dan prasarana sosial terbatas.
- Anggapan lebih terpandang bila bekerja di kota.
- Tidak cocok dengan pola kehidupan desa.
Faktor
penarik urbanisasi yaitu :
- Tersedia banyak lapangan pekerjaan.
- Upah tenaga kerja yang lebih besar.
- Sarana dan prasarana sosial memadai.
- Ruralisasi
Ruralisasi
yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa. Jadi, ruralisasi merupakan
kebalikan dari urbanisasi. Umumnya, ruralisasi dilakukan oleh masyarakat yang
dulunya pernah melakukan urbanisasi. Namun, banyak juga penduduk kota asli yang
pindah ke desa.
Faktor
pendorong ruralisasi yaitu :
- Merasa jenuh tinggal di kota.
- Harga lahan di kota semakin mahal dan tidak terjangkau.
- Keinginan memajukan desa ataupun daerah asal.
- Merasa tidak mampu lagi mengikuti dinamika kehidupan di kota.
Faktor
penarik ruralisasi yaitu :
- Harga lahan di pedesaan relative lebih murah.
- Pola kehidupan masyarakat lebih sederhana.
- Suasana lebih tenang sehingga cocok untuk penduduk usia tua dalam menjalani pensiun.
- Perasaan keterkaitan dengan daerah asal atau kenangan masa kecil.
- Transmigrasi
Transmigrasi
yaitu perpindahan penduduk antar pulau. Misalnya, dari Jawa ke Kalimantan atau
ke Sumatera. Jadi, transmigrasi dilakukan oleh orang yang tinggal di pulau
padat penduduk ke pulau yang masih jarang penduduknya. Orang yang melakukan
transmigrasi disebut transmigran.
Berikut
ini jenis transmigrasi berdasarkan pelaksanaannya :
- Transmigrasi Umum, transmigrasi yang dilakukan oleh program pemerintah. Biaya ditanggung oleh pemerintah, termasuk penyediaan lahan pertanian dan biaya hidup untuk beberapa bulan.
- Transmigrasi Spontan, transmigrasi yang dilakukan atas kesadaran dan biaya sendiri.
- Transmigrasi Sektoral, transmigrasi yang biayanya ditanggung bersama antara pemerintah daerah asal dan pemerintah daerah tujuan transmigrasi.
- Transmigrasi Bedol Desa, transmigrasi yang dilakukan terhadap satu desa atau daerah secara bersama-sama. Transmigrasi ini dilakukan karena beberapa faktor, yaitu :
- Daerah asal terkena pembangunan proyek pemerintah, misalnya pembangunan waduk yang luas.
- Daerah asal merupakan kawasan bencana, sehingga masyarakat yang ada didalamnya harus dipindahkan.
Migrasi Internasional
Migrasi internasional yaitu
perpindahan penduduk antarnegara. Migrasi ini terjadi karena beberapa hal
seperti peperangan, bencana alam, atau mencari kehidupan yang lebih baik.
Ada dua jenis migrasi internasional
yaitu :
- Imigrasi, masuknya penduduk dari luar negeri untuk menetap. Pelaku imigrasi disebut imigran.
- Emigrasi, perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri untuk menetap. Pelaku emigrasi disebut emigran.
Kegiatan migrasi memiliki dampak
positif dan negatif. Untuk menanggulangi dampak negatifnya, maka berikut ini
ada langkah-langkah yang dilakukan pemerintah :
- Merealisasikan pemerataan pembangunan antardaerah.
- Melaksanakan program-program pembangunan desa.
- Meningkatkan hasil-hasil pertanian melalui intensifikasi pertanian ataupun ekstensifikasi pertanian.
- Merangsang kegiatan industri di pinggiran kota atau dekat kawasan pedesaan sehingga bisa menyerap tenaga kerja.
- Melakukan kebijakan “kota tertutup” yaitu larangan bagi penduduk yang tidak memiliki KTP atau pekerjaan tetap untuk tinggal di kota yang dituju.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar